Langsung ke konten utama

CONTOH PENGKAJIAN GIZI KASUS PANKREATITIS AKUT



KASUS PANKREATITIS AKUT
Ny.M umur 35 tahun BB 65 kg, TB 155 cm, MRS hari kedua di ruang perawatan kelas 1 RSUD Pronvisi NTB dengan diagnosis Pankreatitis Akut. MRS dengan keluhan perut terasa sakit secara mendadak, mual, muntah dan sangat lemah. Keluhan pasien semakin memberat terutama bila pasien berbaring dan setelah mengkonsumsi makanan berlemak. Keluarga pasien tidak memiliki  riwayat  penyakit yang sama dengan pasien. Pasien adalah seorang ibu rumah tangga, suami pasien bekerja sebagai pegawai BUMN dengan penghasilan Rp 3.500.000. Pasien memiliki satu orang anak.
Kebiasaan makan pasien sebelum MRS, 3 kali makan utama dan 2 kali selingan. Pasien tidak memiliki alergi dan pantangan makanan tertentu. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan, pola makan pasien adalah sebagai berikut : Konsumsi nasi, 3 kali sehari @ ¾ gelas, lauk hewani (telur 1 butir/hari, ikan/ayam 1 kali/hari, @ 1 ptg sedang, daging 4 kali/minggu, @ 1 ptg sedang), lauk nabati (tempe/tahu, 2-3 kali sehari, @ 1ptg sedang), sayur (bayam, kacang panjang, buncis, wortel 1x/hari @ ¾ gelas), buah (buah apel, jeruk 1 kali /hari @ 1 buah), suka kudapan yang digoreng seperti bakwan, lumpia, cakue, pastel 4x/minggu @ 3 buah. Rerata asupan sehari adalah : energi 2000 kkal, protein 60 gram, karbohidrat 220 gram, lemak 97,7 gram.
Pada hari pertama pasien dirawat di rumah sakit, pasien dipuasakan, pasien hanya mendapatkan infuse RL. Pada hari kedua perawatan, pasien diberikan Diet Rendah Lemak 1 996 kkal. Konsumsi makanan pasien saat ini (hari keempat perawatan) sebagai berikut : Diet Rendah Lemak dalam bentuk lunak bubur. Pasien merasa kurang nafsu makan, pasien tidak menghabiskan makanan yang disajikan oleh pihak RS, karena pasien merasakan makanan tidak enak dan hambar. Oleh karena pasien tidak mau makan makanan dari RS, pasien meminta keluarga untuk membawakan makanan dari luar RS. Hasil recall konsumsi makan 24 jam pasien saat pengamatan di RS : Energi 1500 kkal, protein 30 g, lemak 25 g, dan KH 285g.
Hasil pemeriksaan fisik dan klinis : KU lemah, Kesadaran CM, TD 100/70 mmHg, T 37°C, N 90x/mnt.
Hasil pemeriksaan laboratorium : GDS : 367 gr/dl, trigliserida : 390 mg/dl , serum amilase : 250 U/L , serum lipase 270 U/L, albumin : 2,9 gr/dl , leukosit : 15.000 µL.

PENGKAJIAN GIZI
Data Identitas Pasien :
Nama                          : Ny. M
Jenis Kelamin             : Perempuan
Umur                           : 35 tahun
Diangnosis Medis        : Pankreatitis Akut
Ruang Perawatan       : Ruang kelas I RSUD Provinsi NTB
·      Food History (FH)
FH.1.2.2 Asupan makanan
FH.1.2.2.3 Pola makan/snack : Kebiasaan makan pasien sebelum MRS, 3 kali makan utama dan 2 kali selingan
FH.1.2.2.1 Jumlah makanan
FH.1.2.2.2 Jenis makanan
FH.1.2.2.5 Variasi makanan
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan, pola makan pasien dapat dilihat pada
tabel 1.
Tabel 1. Frekuensi Makan Pasien
No
Nama Makanan
Berat Standar (gram)
Porsi Standar
Frekuensi
Porsi Makan
Keterangan
1.
Sumber karbohidrat






Nasi
100
¾ gls
3x/hr
¾ gls
Sering sekali, porsi cukup
2.
Sumber protein hewani






Telur
50
1 btr
1x/hr
1 btr
Sering, porsi cukup

Ikan/ayam
40
1 ptg sdg
1x/hr
1 ptg sdg
Sering, porsi cukup
3.
Sumber protein nabati






Tempe
50
2 ptg sdg
2-3x/hr
1 ptg sdg
Sering sekali, porsi kurang

Tahu
100
2 ptg sdg
2-3x/hr
1 ptg sdg
Sering sekali, porsi kurang
4.
Sayuran






Bayam/kacang panjang/buncis/ wortel
100
¾ gls
1x/hr
¾ gls
Sering, porsi cukup
5.
Buah-buahan






Apel
75
1 bh
1x/hr
1 bh
Sering, porsi cukup

Jeruk
100
2 bh
1x/hr
1 bh
Sering, porsi kurang
6.
Makanan Jajanan






Bakwan
-
-
4-6x/mg
3 bh
Sering

Lumpia
-
-
4-6x/mg
3 bh
Sering

Cakue
-
-
4-6xmg
3 bh
Sering

Pastel
-
-
4-6xmg
3 bh
Sering
Keterangan :
Sering sekali               : >1 kali/hr
Sering                          : 1 kali/hr atau 4-6x/minggu
Biasa                           : 3 kali/minggu
Kadang-kadang          : <3 kali/minggu atau 1-2 kali/minggu
Jarang                         : <1 kali/minggu
Tidak pernah               : -
Sumber : Suhardjo et all (1988) dalam buku Survei Konsumsi Gizi

Standar Pembanding : CS.2.1.2 Jenis lemak yang dibutuhkan : asam lemak tak jenuh ganda

Data : FH.1.1.1 Asupan energi
FH.1.1.1.1 Asupan energi total
            FH.1.5.1 Asupan lemak                     
FH.1.5.1.1 Asupan lemak total
            FH.1.5.2 Asupan protein                    
FH.1.5.2.1 Asupan protein total
            FH.1.5.3 Asupan karbohidrat             
FH.1.5.3.1 Asupan karbohidrat total
Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan sisa makanan pasien dapat diketahui asupan makan pasien yang dapat dilihat pada tabel 2 dan tabel 3
Tabel 2. Asupan Makan Pasien
Hari Perawatan
Asupan Makan

Energi (kkal)
Protein (gram)
Lemak (gram)
Karbohidrat (gram)
SMRS
2000
60
97,7
220
MRS-I
-
-
-
-
MRS-II
996
5
-
244
MRS-III
1500
30
25
285

Tabel 3. Analisa Tingkat Konsumsi
Implementasi
Energi (kkal)
Protein (gram)
Lemak (gram)
Karbohidrat (gram)
Asupan makan
1500
30
25
285
Kebutuhan
1894,62
61,88
31,58
340,73
% tingkat konsumsi
79,17%
48,48%
79,16%
83,64%
Kategori tingkat konsumsi
Kurang
Kurang
Kurang
Baik
Keterangan : Kategori tingkat konsumsi menggunakan standar pelayanan minimal RS yang tercantum pada SK Menkes RI No : 129/Menkes/SK/II/2008, dengan kriteria standar ≥20%. Konsumsi pasien dikatakan baik apabila menghabiskan makanan sebesar ≥80% dan apabila pasien hanya mampu menghabiskan <80% maka masuk kedalam tingkat konsumsi kurang.

Standar Pembanding : CS.1.1.1 Estimasi kebutuhan energi total : 1894,62kkal
                                        CS.1.1.2 Metoda memperkirakan kebutuhan : Rumus Mifflin
                                        CS.2.1.1 Estimasi kebutuhan lemak total : 31,58gram
                                        CS.2.2.1 Estimasi kebutuhan protein total : 61,88gram
    CS.2.3.1 Estimasi kebutuhan karbohidrat total : 340,73gram
                                        (perhitungan kebutuhan gizi terlampir pada intervensi diet)

FH.2.1.1 Order/pemesanan diet
FH.2.1.1.2 Modifikasi diet
Sebelum MRS, pasien mengkonsumsi makanan biasa
MRS hari pertama, pasien dipuasakan
MRS hari kedua, pasien diberikan diet rendah lemak I
MRS hari ketiga, pasien diberikan diet rendah lemak II dengan bentuk makanan lunak bubur

FH.4.2 Perilaku dan kepercayaan
FH. 4.2.4 Motivasi
FH. 4.2.7 Kesiapan merubah perilaku terkait gizi
Pasien tidak mau makan makanan dari RS karena nafsu makan pasien menurun, pasien merasakan makanan dari RS tidak enak dan hambar sehingga pasien meminta keluarga untuk membawakan makanan dari luar RS.

Penilaian : Berdasarkan riwayat makan diketahui bahwa pola makan pasien sudah baik yaitu pasien makan utama sebanyak 3 kali/hari dan snack 2 kali/hari. Susunan hidangan sehari-hari pun sudah terdiri dari makanan pokok, lauk hewan, lauk nabati, sayuran dan buah dengan frekuensi dan porsi makan yang sudah sesuai. Akan tetapi jajanan yang dikonsumsi pasien seringkali berupa gorengan yang merupakan contoh makanan sumber lemak trans, dimana terlalu banyak mengkonsumsi lemak trans dapat meningkatkan resiko berbagai macam penyakit salah satunya peradangan pada pankreas (pankreatitis). Adapun jenis lemak yang dibutuhkan adalah asam lemak tak jenuh ganda seperti yang terdapat pada ikan salmon, biji rami, walnut, kedelai, dan minyak jagung. Pada tabel 3. dapat dilihat hasil recall konsumsi makan 1x24 jam menunjukan bahwa kategori konsumsi energi, protein dan lemak kurang hal ini dapat dikarenakan selama dirumah sakit nafsu makan pasien menurun dan pasien merasakan makanan dari RS tidak enak serta hambar. Oleh karena itu, pasien meminta keluarganya untuk membawakan makanan dari luar RS.

·      Antropometri Data (AD)
Data : AD.1.1 Komposisi/ pertumbuhan tubuh/ riwayat berat badan
   AD.1.1.1 Tinggi/panjang badan
AD.1.1.2 Berat badan
AD.1.2.5 IMT
Tinggi badan         = 155cm
Berat badan          = 65kg
IMT                         = BB(kg) : TB(m)2
                               = 65kg:(1,55m)2
                                         = 27,06 kg/m2

Standar Pembanding :
CS.5.1.1 Ideal/reference body weight (IBW)     
BBI                         = (TB-100) – 10%(TB-100)
                               = (155-100) – 10%(155-100)
                               = 55 – 5,5
                               = 49,5kg
BBN                        = BBI ± 10% BBI
                               = 49,5kg ±10% 49,5kg
                               = 44,55kg – 54,45kg

CS.5.1.2 Rekomendasi Indeks Massa Tubuh (IMT)
Klasifikasi IMT menurut IOTF, WHO.2000 untuk Penduduk Asia
Kategori
IMT (kg/m2)
Underweight
< 18.5 kg/m2
Batas Normal
18.5 - 22.9 kg/m2
Overweight:
> 23
At Risk
23.0 – 24.9 kg/m2
Obese I
25.0 - 29.9kg/m2
Obese II
> 30.0 kg/m2
Penilaian : Dari data antropometri yaitu tinggi badan dan berat badan dapat diketahui berat badan ideal, berat badan normal dan indeks massa tubuh untuk mengetahui status gizi pasien. Berat badan aktual pasien adalah 65kg sedangkan berat badan ideal pasien adalah 49,5kg dan berat badan normal pasien berkisar antara 44,55kg-54,45kg. Sehingga dapat diketahui bahwa berat badan pasien melebihi berat badan ideal dan berat badan normalnya yaitu berlebih 15,5kg dari berat badan ideal dan juga berlebih 10,55kg dari ambang batas atas berat badan normal. IMT pasien diketahui 27,06kg/m2 yang artinya jika dibandingkan dengan IMT orang Asia Pasifik maka status gizi pasien termasuk kedalam obesitas tingkat I (IMT = 25,0kg/m2-29,9 kg/m2). Dimana status gizi normal memiliki rentang IMT 18,5 kg/m2-22,9 kg/m2.

·      Data Biokimia (BD)
BD.1.4 Profil gastrointestinal
BD.1.4.13 Amylase
BD.1.4.14 Lipase
BD.1.5 Profil glukosa/endokrin
BD.1.5.2 Glukose, sewaktu
BD.1.7 Profil lemak/lipid
BD.1.7.7 Triglycherides, serum
BD. 1.11 Profil protein
BD.1.11.1 Albumin
Tabel 4. Hasil Pemeriksaan Biokimia
No.
Jenis Pemeriksaan
Hasil Pemeriksaan
Nilai Normal
Keterangan
1.
Amilase
250 U/L
60 U/L-160 U/L
Diatas nilai normal
2.
Lipase
270 U/L
10 U/L-150 U/L
Diatas nilai normal
3.
Gula darah sewaktu
367 mg/dl
<200 mg/dl
Diatas nilai normal
4.
Trigliserida
390 mg/dl
20 mg/dl-150 mg/dl
Diatas nilai nomal
5.
Albumin
2,9 g/dl
3,5 g/dl-5,0 g/dl
Dibawah nilai normal
6.
Leukosit
15.000 µL
5.000µL-10.000µL
Diatas nilai normal
Sumber : Angraeni, Adisty Cynthia. 2012
Penilaian : Hasil pemeriksaan biokimia menunjukan bahwa pada pemeriksaan amilase, lipase, gula darah sewaktu, trigliserida dan leukosit berada diatas nilai normal dan albumin berada dibawah nilai normal. Peningkatan kadar amilase, lipase dan trigliserida menunjukan adanya ganggguan pada pankreas. Peningkatan gula darah sewaktu juga menunjukan adanya gangguan pada pankreas dimana pankreas berfungsi untuk mensekresikan hormon insulin. Hormon insulin sendiri berfungsi untuk mengendalikan gula darah, apabila terjadi gangguan pada pankreas maka sekresi hormon insulin pun akan terganggu sehingga gula darah tidak terkontrol. Peningkatan kadar leukosit menunjukan adanya infeksi akut yaitu pankreatitis. Penurunan kadar albumin menunjukan adanya malabsorpsi yaitu pada kasus ini adalah malabsorpsi pada lemak yang disebabkan karena adanya pankreatitis.
·      Physical Data (PD)
PD.1.1.1 Penampilan keseluruhan
Kesadaran umum lemah, Kesadaran CM (pasien sadar penuh)
PD.1.1.9 Tanda-tanda vital
Tabel 5. Hasil Pemeriksaan Klinis
No.
Jenis Pemeriksaan
Hasil Pemeriksaan
Nilai Normal
Keterangan
1.
Tekanan darah
100/70mmHg
120/80 mmHg

2.
Suhu
37°C
36°C -37°C
Normal
3.
Nadi
90x/mnt
60-100x/mnt
Normal
Sumber : Anggraeni, Adisty Cynthia. 2012
Penilaian : Pasien nampak lemah namun masih dalam keadaan sadar penuh. Tekanan darah pasien dibawah nilai normal tetapi belum termasuk hipotensi (90/60mmHg).

·      Client History/ Riwayat Klien (CH)
CH.1 Riwayat personal
CH.1.1.1 Umur
CH.1.1.2 Jenis kelamin
CH.1.1.7 Peran dalam keluarga
Ny. M adalah seorang ibu berumur 35 tahun.

CH.2.1 Riwayat Medis
CH.2.1.1 Keluhan pasien/klien terkait gizi
CH.2.1.3 Endokrin/metabolisme
Ny. M MRS dengan keluhan perut terasa sakit secara mendadak, mual, muntah dan sangat lemah. Keluhan makin memberat terutama bila berbaring dan setelah mengkonsumsi makanan berlemak. Pasien MRS di ruang perawatan kelas I RSUD Provinsi NTB dengan diagnosis Pankreatitis Akut.

CH.2.2 Perawatan/terapi/pengobatan alternative
CH.2.2.1 Perawatan terapi medis
Pasien diberikan infuse ringer laktat (RL)

CH.3 Riwayat sosial
CH.3.1.1 Faktor sosial ekonomi
CH.3.1.6 Pekerjaan
Pasien adalah seorang ibu rumah tangga, suami pasien bekerja sebagai pegawai BUMN dengan penghasilan Rp 3.500.000. Pasien memiliki satu orang anak.

Penilaian : Pasien adalah seorang ibu rumah tangga dengan satu orang anak. Suami pasien bekerja sebagai pegawai BUMN dengan penghasilan diatas UMP (upah minimum provinsi NTB yaitu Rp 1.631.190). Pasien MRS di ruang perawatan kelas I RSUD Provinsi NTB dengan diagnosis Pankreatitis Akut. Pasien masuk MRS dengan keluhan perut terasa sakit secara mendadak dan keluhan makin memberat terutama setelah mengkonsumsi makanan yang berlemak.

Daftar Pustaka :
Almatsier, Sunita.2010.Penuntun Diet.Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
Anggraeni, Adisty Chynthia.2012.Asuhan Gizi-Nutritional Care Process. Yogyakarta :  
       Graha Ilmu.
Wahyuningsih, Retno.2013.Penatalaksanaan Diet Pada Pasien+.Yogyakarta : Graha Ilmu.
Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak.2014.Pedoman Proses Asuhan
       Gizi Terstandar (PAGT). Jakarta : Kementerian Kesehatan RI.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RESEP MASAKAN VEGETARIAN

Soto Jawa Kaskas Bahan-bahan : ·          1 gulung gluten rebus, disuwir-suwir sedang ·          ½ kg kentang goreng ·          1 ons soun, siram air panas, tiriskan ·          3 butir telur rebus, belah 4 ·          3 buah tomat ·          Garam, gula, lada dan penyedap rasa secukupnya ·          ¼ buah kol ·          1 tangkai seledri, iris tipis-tipis ·          ½ ons jamor hioko (shitake), siram air panas, iris tipis ·          Emping goreng, sesuai selera ·          4 sdm mentega ·     ...